Senin, 30 November 2009

fungsi manajemen keuangan

1. Pengertian Manajemen Keuangan

Manajemen Keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan.

Penjelasan Singkat Masing-Masing Fungsi Manajemen Keuangan :
1. Perencanaan Keuangan
Membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu.

2. Penganggaran Keuangan
Tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan.

3. Pengelolaan Keuangan
Menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.

4. Pencarian Keuangan
Mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional kegiatan perusahaan.

5. Penyimpanan Keuangan
Mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dana tersebut dengan aman.

6. Pengendalian Keuangan
Melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan pada paerusahaan.

7. Pemeriksaan Keuangan
Melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi penyimpangan.

Tugas Pokok Manejemen Keuagan

Tugas-tugas dasar yang diemban oleh seorang menejer keuangan secara umum adalah :
1. Mendapatkan Dana Perusahaan
2. Menggunakan Dana Perusahaan
3. Membagi Keuntugan / Laba Perusahaan

Tujuan Manajemen Keuangan

Tujuan dengan adanya manajer keuangan untuk mengeloka dana perusahaan pada suatu perusahaan secara umum adalah untuk memaksimalisasi nilai perusahaan. Dengan demikian apabila suatu saat perusahaan dijual maka harganya dapat ditetapkan setinggi mungkin. (www.organisasi.org)

manajemen keuangan secara umum

MANAJEMEN KEUANGAN ADALAH
Manajemen keuangan merupakan manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan. Fungsi-fungsi keuangan tersebut meliputi bagaimana memperoleh dana (raising of fund) dan bagaimana menggunakan dana tersebut (allocation of fund). Manajer keuangan berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva yang layak dari investasi pada berbagai aktiva dan pemilihan sumber-sumber dana untuk membelanjai aktiva tersebut. Untuk memperoleh dana, manajer keuangan bisa memperolehnya dari dalam maupun luar perusahaan. Sumber dari luar perusahaan berasal dari pasar modal, bisa berbentuk hutang atau modal sendiri.

Fungsi Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan dapat didefinisikan dari tugas dan tanggung jawab manajer keuangan. Tugas pokok manajemen keuangan antara lain meliputi keputusan tentang investasi, pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian deviden suatu perusahaan, dengan demikian tugas manajer keuangan adalah merencanakan untuk memaksimumkan nilai perusahaan. Kegiatan penting lainnyayang harus dilakukan manajer keuangan menyangkut empat aspek yaitu :
1. Manajer keuangan harus bekerjasama dengan para manajer lainnya yang bertanggung jawab atas perencanaan umum perusahaan.
2. Manajer keuangan harus memusatkan perhatian pada berbagai keputusan investasi dan pembiayaan, serta segala hal yang berkaitan dengannya.
3. Manajer keuangan harus bekerjasama dengan para manajer di perusahaan agar perusahaan dapat beroperasi seefisien mungkin.
4. Manajer keuangan harus mampu menghubungkan perusahaan dengan pasar keuangan, di mana perusahaan dapat memperoleh dana dan surat berharga perusahaan dapat diperdagangkan.

Tujuan Perusahaan
Pada dasarnya tujuan manajemen keuangan adalah memaksimumkan nilai perusahaan. Akan tetapi dibalik tujuan tersebut masih terdapat konflik antara pemilik perusahaan dengan penyediadana sebagai kreditur. Jika perusahaan berjalan lancar, maka nilai saham perusahaan akan meningkat, sedangkan nilai hutang perusahaan dalam bentuk obligasi tidak terpengaruh sama sekali. Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai dari saham kepemilikanbisa merupakan indeks yang tepat untuk mengukur tingkat efektifitias perusahaan. Berdasarkan alasan itulah, maka tujuan manajemen keuangan dinyatakan dalam bentuk maksimalisasi nilai saham kepemilikan perusahaan, atau memaksimalisasikan harga saham. Tujuan memaksimumkan harga saham tidak berarti bahwa para manajer harus berupaya mencari kenaikan nilai saham dengan mengorbankan para pemegang obligasi.

Aspek penting lain dari tujuan perusahaan dan tujuan manajemen
keuangan adalah pertimbangan terhadap tanggung jawab sosial yang dapat dilihat dari empat segi yaitu :
1. Jika manajemen keuangan menuju pada maksimalisasi harga saham, maka diperlukan manajemen yang baik dan efisien sesuai dengan permintaan konsumen.
2. Perusahaan yang berhasil selalu menempatkan efisiensi dan inovasi sebagai prioritas, sehingga menghasilkan produk baru, penemuan teknologi baru dan perluasan lapangan pekerjaan.
3. Faktor-faktor luar seperti pencemaran lingkungan, jaminan keamanan produk dan keselamatan kerja menjadi lebih penting untuk dipertimbangkan. Fluktuasi di semua tingkat kegiatan bisnis dan perubahan-perubahanyang terjadi pada kondisi pasar keuangan merupakan aspek penting dari lingkungan luar.
4. Kerjasama antara industri dan pemerintah sangat diperlukan untuk menciptakan peraturan yang mengatur perilaku perusahaan, dan sebaliknya perusahaan mematuhi peraturan tersebut.

Tujuan perusahaan pada dasarnya adalah memaksimumkan nilai perusahaan dengan pertimbangan teknis sebagai berikut :
1. Memaksimumkan nilai bermakna lebih luas daripada memaksimumkan laba, karena memaksimumkan nilai berarti mempertimbangkan pengaruh waktu terhadap nilai uang.
2. Memaksimumkan nilai berarti mempertimbangkan berbagai resiko terhadap arus pendapatan perusahaan.
3. Mutu dari arus dana yang diharapkan diterima di masa yang akan datang mungkin beragam.
Manfaat Nilai Waktu Uang
Berbagai keputusan tentang struktur keuangan, lease atau beli, pembayaran kembali obligasi, teknik penilaian surat berharga dan permasaahan biayamodal merupakan keputusan yang memerlukan pengetahuan tentang nilai waktu uang.
Likuiditas :
Current Ratio : Aktiva lancer (www.indoskripsi.com)

Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari suatu proses pencatatan, yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan.

Pengertian laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan:

“Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti misal, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misal informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga

Dari pengertian diatas laporan keuangan dibuat sebagai bagian dari proses pelaporan keuangan yang lengkap, dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepada manajemen.

Penyusunan laporan keuangan disiapkan mulai dari berbagai sumber data, terdiri dari faktur-faktur, bon-bon, nota kredit, salinan faktur penjualan, laporan bank dan sebagainya. Data yang asli bukan saja digunakan untuk mengisi buku perkiraan, tetapi dapat juga dipakai untuk membuktikan keabsahan transaksi.

Laporan keuangan terdiri dari:

- Neraca, menginformasikan posisi keuangan pada saat tertentu, yang tercermin pada jumlah harta yang dimiliki, jumlah kewajiban, dan modal perusahaan.

- Perhitungan laba rugi, menginformasikan hasil usaha perusahaan dalam suatu periode tertentu.

- Laporan arus kas, menginformasikan perubahan dalam posisi keuangan sebagai akibat dari kegiatan usaha, pembelanjaan, dan investasi selama periode yang bersangkutan.

- Catatan atas laporan keuangan, menginformasikan kebijaksanaan akuntansi yang mempengaruhi posisi keuangan dari hasil keuangan perusahaan.

Laporan keuangan diharapkan disajikan secara layak, jelas, dan lengkap, yang mengungkapkan kenyataan-kenyataan ekonomi mengenai eksistensi dan operasi perusahaan tersebut. Dalam menyusun laporan keuangan, akuntansi dihadapkan dengan kemungkinan bahaya penyimpangan (bias), salah penafsiran dan ketidaktepatan. Untuk meminimkan bahaya ini, profesi akuntansi telah berupaya untuk mengembangkan suatu barang tubuh teori ini. Setiap akuntansi atau perusahaan harus menyesuaikan diri terhadap praktik akuntansi dan pelaporan dari setiap perusahaan tertentu. (www.forumpositif.com)

Konsep Dasar Tentang Manajemen Rumah Sakit

BEBERAPA KONSEP DASAR TENTANG MANAJEMEN RUMAH

Beberapa pengertian rumah sakit yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya :

a. Menurut Assosiation of Hospital Care

(1947) Rumah sakit adalah pusat dimana pelayanan kesehatan masyarakat, pendidikan serta penelitian kedokteran diselenggarakan.

b. Menurut American Hospital Assosiation

(1974) rumah sakit adalah suatu alat organisasi yang terdiri tenaga medis professional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen menyelenggarakan pelayanan kedokteran, asuhan keperawatan yang berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit yang diderita oleh pasien. c.menurut Wolper dan Pena (1997) rumah sakit adalah tempat dimana orang sakit mencari dan menerima pelayanan kedokteran serta tempat dimana pendidikan klinik untuk mahasiswa kedokteran, perawat dan tenaga profesi kesehatan lainya diselenggarakan.

2.Fungsi rumah sakit

Permenkes RI No. 159b/Men kes/Per/1998, fungsi rumah sakit adalah :

a.Menyediakan dan menyelenggarakan pelayanan medik, penunjang medik. rehabilitasi, pencegahan dan peningkatan kesehatan.

b. Menyediakan tempat pendidikan dan atau latihan tenaga medik dan paramedik.

c. sebagai tempat penelitian dan pengembangan ilmu dan teknologi bidang kesehatan.Fungsi-fungsi ini dilaksanakan dalam kegiatan intramural (didalam rumah sakit) dan ekstramural (di luar rumah sakit). kegiatan intramural dibagi menjadi 2 kelompok besar yaitu pelayanan rawat inap dan pelayanan rawat jalan.

B. Mutu Pelayanan Rumah Sakit

Mutu pelayanan rumah sakit adalah derajat kesempurnaan rumah sakit untuk memenuhi permintaan konsumen akan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan standart profesi dan standart pelayanan dengan menggunakan potensi sumber daya yang tersedia di rumah sakit dengan wajar , efisien dan efektif serta diberikan secara aman dan memuaskan sesuai dengan norma, etika, hukum dan sosio budaya dengan memperhatikan keterbatasan dan kemampuan pemerintah dan masyarakat konsumen.

Faktor - faktor yang menentukan mutu pelayanan rumah sakit yaitu:

1. Kehandalan yang mencakup dua hal pokok, yaitu konsistensi kerja dan kemampuan untuk dipercaya.

2. Daya tangkap, yaitu sikap tanggap para karyawan melayani saat dibutuhkan pasien.

3. Kemampuan, yaitu memiliki keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan agar dapat memberikan jasa tertentu.

4. Mudah untuk dihubungi dan ditemui.

5. Sikap sopan santun, respek dan keramahan para pegawai.

6. Komunikasi, yaitu memberikan informasi kepada pelanggan dalam bahasa yang dapat mereka pahami, serta selalu mendengarkan saran dan keluhan pelanggan.

7. Dapat dipercaya dan jujur.

8. Jaminan keamanan

9. Usaha untuk mengerti dan memahami kebutuhan pelanggan.

10.Bukti langsung yaitu bukti fisik dari jasa, bisa berupa fasilitas fisik, peralatan yang digunakan, representasi fisik dan jasa.

Dalam perkembangan selanjutnya, Parasuraman mengemukakan bahwa 10 faktor yang mempengaruhi mutu yang ada dapat dirangkum menjadi 5 faktor pokok yaitu:

1. Tangibles;

bukti langsung meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, sarana dan penampilan pegawai.

2. Realibility;

kehandalan yaitu kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan.

3. Responsiveness;

daya tanggap yaitu keinginan para karyawan dalam memberikan pelayanan dengan tanggap.

4. Assurance;

jaminan mencakup pengetahuan, keterampilan, kemampuan, kesopanan dan sikap dapat dipercaya dari para karyawan, bebas dari bahaya, resiko dan keragu-raguan.

5. Empathy;

yaitu kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi yang baik, perhatian pribadi dan memahami kebutuhan pelanggan.

E. Pemanfaatan Rumah Sakit

1. Tahap Proses Memilih Rumah Sakit

Proses membeli dari konsumen ada beberapa tahap, yaitu:

a. Keinginan dan kebutuhan apa yang mendorong pelanggan untuk menggunakan suatu jasa. (

need arousal )

b. Apakah pelanggan mengumpulkan informasi berkaitan dengan kebutuhan yang dirasakan. (

information Gathering )

c. Bagaimana pelanggan mengevaluasi alternatif. (

decision evaluation)

d. Bagaimana pelanggan memanfaatkan jasa rumah sakit. (

decision execution)

e. Bagaimana sikap pelanggan setelah memanfaatkan jasa rumah sakit. (

post decision assessment )

2. Keputusan Setelah memanfaatkan jasa rumah sakit

Dampak setelah memanfaatkan fasilitas rumah sakit dapat berupa :

1.Adanya kepuasan penuh

2.Adanya kepuasan sebagian

3.Sama sekali tidak puas terhadap fasilitas rumah sakit.

Kepuasan dikemukakan sebagai rasa lega atau senang karena harapan atau hasrat tentang sesuatu terpenuhi. Kepuasan mempunyai dimensi fisik, mental dan sosial. Kepuasan pasien merupakan persepsi multidimensional yang terkait dengan struktur proses dan outcome layanan. Sedangkan ketidakpuasan merupakan kesenjangan anatara harapan/ keinginan dan kenyataan layanan yang diterima oleh pasien. Ketidakpuasan adalah kekecewaan. Ketidakpuasan terhadap layanan kesehatan diungkapkan dalam bentuk keluhan, protes, kemarahan, surat terbuka dalam media masa, pengaduan kepada ikatan profesi sampai pengaduan di pengadilan dengan tuduhan malpraktek. Kepuasan/ ketidakpuasan layanan rumah sakit erat kaitanya dengan:

1. Dokter, perawat atau petugas lain di rumah sakit.

2. Aspek hubungan antar manusia.

3. Kemanusiaan.

4. Kenyamanan/ kemudahan fasilitas dan lingkungan

5. Peralatan dan perlengkapan.

6. Biaya pengobatan.

Dalam pengalaman sehari hari, ketidakpuasan pasien yang paling sering dikemukakan ialah ketidakpuasan terhadap:

1. Sikap dan perilaku petugas rumah sakit atau karyawan.

2. Keterlambatan layanan oleh dokter/ perawat.

3. Dokter tertentu susah ditemukan.

4. Dokter kurang informatif dan komunikatif.

5. Lamanya proses masuk rawat.

6. Ketertiban dan kenyamanan lingkungan.

(www.scribd.com)

PEDOMAN AKUNTANSI RUMAHSAKIT PEMERINTAH

Organisasi RS yang tidak sepenuhnya profit oriented memerlukan perlakuan khusus agar organisasi tersebut efisien dan meminimalisasi kehilangan kesempatan memperoleh laba.

Rumah sakit harus mampu meningkatkan kinerja dan daya saing sebagai badan usaha dengan tidak mengurangi misi sosial yang dibawanya, merumuskan kebijakan-kebijakan strategis serta cepat dan tepat mengambil keputusan untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat agar dapat menjadi organisasi yang responsif, inovatif, efektif, efisien dan menguntungkan.

Pedoman Akuntansi Rumah Sakit merupakan kebutuhan mutlak bagi rumah sakit untuk melaksanakan dokumentasi yang akuntable, auditable dan transparan. Oleh karena itu dalam web site ini kami memberikan sumbang pemikiran dalam bentuk usulan pelaksanaan pencatatan akuntansi (akunting manual) RS untuk transaksi-transaksi yang berkaitan dengan pelayanan.

JURNAL STANDAR / AKUNTING MANUAL RS UNTUK

TRANSAKSI YANG BERKAITAN DENGAN PELAYANAN

DASAR PEMIKIRAN:

CUPLIKAN BEBERAPA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN, SEBAGAI BERIKUT :

LAMPIRAN I PP 24 TAHUN 2005: PENGANTAR

A. SAP adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah. Dengan demikian, SAP merupakan persyaratan yang mempunyai kekuatan hukum dalam upaya meningkatkan kualitas laporan keuangan pemerintah di Indonesia.

B. Strategi pengembangan SAP dilakukan melalui proses transisi dari basis kas menuju akrual yang disebut cash towards accrual. Dengan basis ini, pendapatan, belanja, dan pembiayaan dicatat berdasarkan basis kas sedangkan aset, utang, dan ekuitas dana dicatat berdasarkan basis akrual.

C. Proses transisi standar menuju akrual diharapkan selesai pada tahun 2007

LAMPIRAN II PP 24 TAHUN 2005: KERANGKA KONSEPTUAL

25. Laporan keuangan pokok terdiri dari:

a. Laporan Realisasi Anggaran;

b. Neraca;

c. Laporan Arus Kas;

d. Catatan atas Laporan Keuangan.

26. Selain laporan keuangan pokok seperti disebut pada paragraf 25, entitas pelaporan diperkenankan menyajikan Laporan Kinerja Keuangan dan Laporan Perubahan Ekuitas.

Basis Akuntansi

39. Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah adalah basis kas untuk pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dalam Neraca.

40. Basis kas untuk Laporan Realisasi Anggaran berarti bahwa pendapatan diakui pada saat kas diterima di Rekening Kas Umum Negara/Daerah atau oleh entitas pelaporan dan belanja diakui pada saat kas dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Negara/ Daerah atau entitas pelaporan. Entitas pelaporan tidak menggunakan istilah laba. Penentuan sisa pembiayaan anggaran baik lebih ataupun kurang untuk setiap periode tergantung pada selisih realisasi penerimaan dan pengeluaran. Pendapatan dan belanja bukan tunai seperti bantuan pihak luar asing dalam bentuk barang dan jasa disajikan pada Laporan Realisasi Anggaran.

41. Basis akrual untuk Neraca berarti bahwa aset, kewajiban, dan ekuitas dana diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi, atau pada saat kejadian atau kondisi lingkungan berpengaruh pada keuangan pemerintah, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.

42. Entitas pelaporan yang menyajikan Laporan Kinerja Keuangan sebagaimana dimaksud pada paragraf 26 menyelenggarakan akuntansi dan penyajian laporan keuangan dengan menggunakan sepenuhnya basis akrual, baik dalam pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan, maupun dalam pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dana. Namun demikian, penyajian Laporan Realisasi Anggaran tetap berdasarkan basis kas.

Sehubungan dengan berlakunya PP 24 tahun 2005 tersebut, maka perlu disusun akunting manual / jurnal standar untuk transaksi yang terkait dengan kegiatan operasional pelayanan di Rumah Sakit sbb:

TRANSAKSI REGISTRASI :

AM001

Transaksi Pendaftaran / Registrasi :

Kode Jurnal

:

JV41

Pelaksana

:

Instalasi Pelayanan (RJ/RI)

Periode Posting

:

Rekap Harian

Dr

Piutang Pasien Sementara (re-klas)

XXXXX

Cr

Pendapatan registrasi yg masih akan diterima

XXXXX

TRANSAKSI PEMBERIAN PELAYANAN :

AM002

Jurnal transaksi Pemberian Tindakan kepada Pasien

Kode Jurnal

:

JV42

Pelaksana

:

Instalasi Pelayanan (RJ/RI)

Periode Posting

:

Rekap Harian

Contoh kasus :

Pasien X mendapat tindakan operasi bedah thorak Aortic Replacement kelas III :

Tarif tindakan

:

3.508.000

Komponen tarif :

-

Jasa RS

:

2.030.000

-

Biaya Bahan / alat

:

278.000

-

Jasa Layanan

:

1.200.000

maka jurnal standarnya adalah sebagai berikut:

Dr

Piutang Pasien Sementara (re-klas)

3.508.000

Cr

Pendapatan tindakan medis yg masih akan diterima

3.508.000

Dr

Biaya jasa layanan yang akan diperhitungkan

1.200.000

Dr

Biaya Bahan / Alat yang akan diperhitungkan kemudian

278.000

Cr

Biaya jasa layanan yg masih harus dibayar (Hutang biaya)

1.200.000

Cr

Biaya Bahan / Alat Sementara (re-klas)

278.000

Catatan:

Akun ”Pendapatan yang masih akan diterima” dan ”Biaya yang akan diperhitungkan kemudian” adalah akun internal Rumah Sakit untuk kepentingan penyusunan Laporan Kinerja Keuangan yang sepenuhnya berbasis akrual.

AM003

Jurnal transaksi Penjualan Obat kepada Pasien (direkap harian / per tanggal)

Kode Jurnal

:

JV11

Pelaksana

:

Instalasi Apotik / Farmasi

Periode Posting

:

Rekap Harian

Dr

Piutang Pasien Sementara (re-klas)

XXXXX

Cr

Pendapatan Obat yg masih akan diterima

XXXXX

Dr

HPP Obat yang akan diperhitungkan kemudian

XXXXX

Cr

Persediaan Obat

XXXXX

AM004

Jurnal transaksi Pengambilan Bahan Habis Pakai (direkap harian / per tanggal)

Kode Jurnal

:

JV03

Pelaksana

:

Instalasi Apotik / Farmasi

Periode Posting

:

Tidak ada posting

Pada umumnya, biaya bahan dan alat habis pakai dihitung berdasarkan standar yang dimasukan kedalam tarif layanan sehingga pada saat transaksi pengambilan alat / bahan habis pakai, tidak ada jurnal dalam proses pengambilan barang. Proses tersebut adalah proses pemindahan barang dari Apotik ke Gudang Depo yang merupakan unit penyimpanan di masing-masing ruangan. Pemakaian persediaan di gudang depo baru akan dijurnal berdasarkan hasil stok opnam / cek fisik di masing-masing ruangan untuk menghitung sisa alat / bahan habis pakai sehingga dapat diketahui jumlah pemakaian alat / bahan habis pakai. Stok Opname / Cek Fisik barang dapat dilakukan setiap akhir bulan.

AM005

Jurnal transaksi Biaya Akomodasi (direkap harian / per tanggal)

Kode Jurnal

:

JV29 / Memorial

Pelaksana

:

Bagian Akunting

Periode Posting

:

Rekap Harian

Dr

Piutang Pasien Sementara (re-klas)

XXXXX

Cr

Pendapatan akomodasi yg masih akan diterima

XXXXX

PEMBAYARAN PASIEN ATAU PENGALIHAN HUTANG

Berdasarkan Kebijakan Akuntansi Rumah Sakit, penerimaan pembayaran dari pasien belum diakui sebagai pendapatan selama pasien tersebut belum lunas. Setiap pembayaran akan dimasukan sebagai uang muka pasien.

AM006

Jurnal transaksi pada saat Penerimaan Pembayaran dari Pasien :

Kode Jurnal

:

JV21

Pelaksana

:

Kasir / Keuangan

Periode Posting

:

Per transaksi atau direkap harian

Dr

Kas kecil bendahara penerima

XXXXX

Cr

Uang Muka Pasien (Piutang kredit/minus)

XXXXX

AM007

Pada saat pasien tersebut lunas maka setelah dilakukan verifikasi oleh bagian akunting, uang muka pasien di debet sebesar biaya yang ditanggung oleh pasien

Kode Jurnal

:

JV29 / Memorial

Pelaksana

:

Bagian Akunting

Periode Posting

:

Rekap harian (dihitung untuk pasien yg lunas)

Dr

Uang Muka Pasien (Piutang kredit/minus)

XXXXX

Cr

Piutang Pasien Sementara (re-klas)

XXXXX

Dr

Pendapatan tindakan medis yg masih akan diterima

XXXXX

Dr

Pendapatan akomodasi yg masih akan diterima

XXXXX

Cr

Pendapatan Jasa Layanan RS

XXXXX

AM008

Apabila pasien tersebut merupakan pasien dengan penjamin, maka jurnal transaksi pada saat bagian Pelayanan Piutang (IPP) mengajukan klaim kepada pihak penjamin adalah :

Kode Jurnal

:

JV29 / Memorial

Pelaksana

:

Bagian Pelayanan Piutang

Periode Posting

:

Setiap transaksi klaim

Dr

Piutang JAMKESMAS / ASKES / JAMSOSTEK / dll

XXXXX

Cr

Piutang Pasien Sementara (re-klas)

XXXXX

AM009

Pada saat pihak Penjamin membayar klaim, maka jurnal untuk transaksi pembayaran piutang adalah sebagai berikut :

Kode Jurnal

:

JV21 / JV23

Pelaksana

:

Bagian Keuangan

Periode Posting

:

Setiap transaksi pembayaran

Dr

Kas / Bank Penerima

XXXXX

Cr

Piutang JAMKESMAS / ASKES / JAMSOSTEK / dll

XXXXX

Dr

Pendapatan tindakan medis yg masih akan diterima

XXXXX

Dr

Pendapatan akomodasi yg masih akan diterima

XXXXX

Dr

Pendapatan Obat yg masih akan diterima

XXXXX

Cr

Pendapatan Jasa Layanan RS

XXXXX

AM010

Apabila dari klaim yang diajukan ada sebagian klaim yang ditolak, maka setelah dilakukan verifikasi dan dibuat berita acara, jurnal untuk transaksi pengalihan piutang adalah sebagai berikut :

Kode Jurnal

:

JV29 / Memorial

Pelaksana

:

Bagian Keuangan

Periode Posting

:

Setiap kali terjadi surat pembatalan klaim diterima dari penjamin dan sudah diverifikasi oleh bagian PELAYANAN PIUTANG

Dr

Piutang pasien tidak tertagih

XXXXX

Cr

Piutang JAMKESMAS / ASKES / JAMSOSTEK / dll

XXXXX

PENYESUAIAN BIAYA BAHAN / ALAT HABIS PAKAI :

Pada transaksi pelayanan, biaya bahan dan alat habis pakai dicatat berdasarkan tarif layanan dengan nilai yang bersifat tetap selama kurun waktu berlakunya tarif pelayanan, sedangkan pada kenyataannya pemakaian bahan habis pakai dihitung berdasarkan jumlah dan harga bahan / alat yang digunakan. Untuk mengetahui adanya selisih efisiensi / in efisiensi maka dilakukan perhitungan ulang berdasarkan hasil stok opname. Dari hasil perhitungan opname fisik tersebut dilakukan jurnal penyesuaian Biaya Bahan / Alat habis pakai.

AM011

Setiap akhir bulan, ruangan yang mempunyai stok bahan / alat habis pakai melakukan opname fisik bahan habis pakai.

Atas bahan habis pakai yang digunakan dalam bulan itu maka dilakukan posting untuk menghitung biaya riil biaya bahan habis pakai sbb:

Kode Jurnal

:

JV29 / Memorial

Pelaksana

:

Bagian Akunting

Periode Posting

:

Setiap akhir bulan atas hasil opnam bahan / alat habis pakai yg digunakan oleh setiap ruangan / instalasi

Dr

Biaya Bahan / Alat Sementara (re-klas)

XXXXX

Cr

Persediaan bahan / alat medis

XXXXX

AM012

Berdasarkan selisih Biaya bahan / alat yang akan diperhitungkan kemudian yaitu antara tarif layanan dibandingkan dengan hasil opnam, maka dilakukan posting selisih efisiensi / in-efisiensi bahan habis pakai sehingga akan didapat biaya pemakaian bahan habis pakai yang sesungguhnya:

Apabila terjadi selisih KURANG pemakaian bahan habis pakai, maka :

Dr

Biaya Bahan / Alat yang akan diperhitungkan kemudian

XXXXX

Cr

Selisih in-efisiensi bahan habis pakai

XXXXX

Apabila terjadi selisih LEBIH pemakaian bahan habis pakai, maka :

Dr

Selisih efisiensi bahan habis pakai

XXXXX

Cr

Biaya Bahan / Alat yang akan diperhitungkan kemudian

XXXXX

PEMBERIAN DISKON / KERINGANAN BIAYA OLEH PIHAK RS

Berdasarkan kebijakan Rumah Sakit, diskon dapat diberikan kepada pasien atas usulan dari kepala ruangan / kepala instalasi dan disetujui oleh Direktur Keuangan. Pemberian diskon oleh RS merupakan pengurangan keuntungan rumah sakit dan tidak mengurangi biaya jasa layanan atau kewajiban kepada pihak lain.

AM013

Jurnal transaksi pemberian diskon / keringanan biaya oleh pihak Rumah Sakit

Kode Jurnal

:

JV31

Pelaksana

:

Bagian Keuangan

Periode Posting

:

Dijurnal pada saat transaksi pemberian diskon, dilampiri dengan bukti usulan dari kepala ruangan / instalasi yang telah disetujui oleh Direktur Keuangan RS

Dr

Diskon / keriganan biaya perawatan pasien

XXXXX

Cr

Piutang Pasien Sementara (re-klas)

XXXXX

PEMBERIAN DISKON OLEH DOKTER

Diskon dari Dokter / Tenaga Medis dapat diberikan kepada pasien atas usulan dari Dokter yang bersangkutan dan diketahui oleh Direktur Keuangan. Pemberian diskon oleh Dokter/Tenaga Medis adalah pengurangan Jasa Pelayanan atas Dokter ybs dan tidak mengurangi laba rumah sakit.

AM014

Jurnal transaksi pemberian diskon / keringanan biaya atas permintaan Dokter

Kode Jurnal

:

JV31

Pelaksana

:

Bagian Keuangan

Periode Posting

:

Dijurnal pada saat transaksi pemberian diskon, dilampiri dengan bukti persetujuan pemberian diskon oleh Dokter/tenaga medis yang bersangkutan.

Dr

Biaya Jasa Layanan ymh dibayar (Hutang jasa Dr X)

XXXXX

Cr

Piutang Pasien Sementara (re-klas)

XXXXX

SUBSIDI

Subsidi adalah selisih biaya yang timbul akibat dari selisih tarif normal Rumah Sakit dibandingkan dengan tarif kesepakatan (plafon) dengan pihak ketiga seperti ASKES / YAYASAN / JAMSOSTEK / DPR / Shareholder (Pemerintah) / dll. Pada dasarnya, subsidi adalah biaya atas kehilangan kesempatan untuk memperoleh laba (pendapatan sesuai dengan tarif normal)

AM015

Jurnal transaksi pemberian subsidi

Kode Jurnal

:

JV30

Pelaksana

:

Bagian Keuangan

Periode Posting

:

Dijurnal pada setiap transaksi yang mengakibatkan terjadinya subsisi, atau total subsidi direkap harian dan divalidasi oleh bagian Akunting.

Dr

Subsidi RS terhadap ASKES / DPR / Pemerintah / …

XXXXX

Cr

Piutang Pasien Sementara (re-klas)

XXXXX

Demikian akunting manual ini dibuat sebagai sumbangan pemikiran untuk pelaksanaan standar akuntansi pada Rumah Sakit yang berpedoman pada Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dengan beberapa tambahan akun yang tidak bertentangan dengan aturan pemerintah.